AMedia Visual a. Kelebihan media visual 1. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya. 2. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan 3.
Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa bagian, klasifikasi media pembelajaran yaitu 1. Media Bahan CetakMedia cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses printing pencetakan atau offset. Pembuatan media ini melalu proses percetakan, dan yang paling dominan pada media bahan cetak adalah kebanyakan dapat ditemui di media Media GrafisMedia grafis adalah klasifikasi media yang menyajikan dalam bentuk tulisan. Media grafis menyalurkan pesan dengan menggunakan simbol, garis, gambar atau titik yang memiliki sifat visual . 3. Media gambarMedia gambar adalah klasifikasi media pembelajaran yang menyajikan daklam bentuk gambar, serta segala sesuatunya diwujudkan melalu visual ke dalam dua dimensi, biasanya dapat dijumpai pada lukiasn, foto, dan lain-lain. 4. Media AudioMedia audio adalah klasifikasi media pembelajaran yang menyajkan dalam bentuk suara atau bunyi dan diproses memggunakan alat-alat perekam suara yang kemudian akan diperdengarkan kembali ke pembelajar atau siswa. 5. Media Film atau VideoMedia film atau video adalah klasifikasi media pembelajaran yang menyajikan dalam bentuk gambar yang bergerak dan bisa menghasilkan suara dan, selain itu media ini adalah media gabungan antara media audio dan juga visual. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan pasa setiap media pembelajaran, diantaranya adalah1. Media Cetak Menurut Aryad, media cetak memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran diantaranya Kelebihan a. Menyajikan informasi dalam jumlah Pembelajar atau siswa bisa mempelajari kapan saja dan dimana Pembelajar atau siswa dapat mempelajari sesuai dengan kebutuhan dan a. Proses pembuatan membutuhkan waktu Pembelajar atau siswa akan mudah bosan karena bahan cetak yang tebal, kertas jelek, rusak dan sobek. c. Dibutuhkan kemampuan baca serta kemampuan bahasa yang tinggi. 2. Media GrafisMedia grafis memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran diantaranya Kelebihan a. Mempermudah dan mempercepat pembelajar atau siswa dalam memahami pesan yang disampaikan oleh fasilitator atau Dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih Proses pembuatannya cukup a. Dibutuhkan keterampilan khusus dalam proses pembuatannyab. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual 3. Media Gambar Media gambar memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran diantaranya Kelebihan a. Media ini dapat mengatasai keterbatasan ruang dan waktu yang artinya tidak semua benda, objek dan peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas atau tempat kegiatan pembelajaran, melalui gambar, para pembelajar atau siswa dan fasilitator dapat sama-sama belajar dan Media gambar dapat membantu dalam keterbatasan Gambar bisa didapatkan dengan a. Media gambar hanya merujuk ke satu indera yaitu indera mata. 4. Media AudioMedia audio memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran diantaranya Kelebihana. Dapat dijumpai di banyak tempat, sebagai contoh adalah Dapat menunjang kemampuan pembelajar atau siswa yang mempunyai kemampuan terbatas dalam visual, siswa bisa mempelajari materi melalui media Menunjang kemampuan menghafal pembelajard. Dapat di ulang-ulange. Memudahkan fasilitator atau guru dalam menjelaskan materinya sendiriKekurangan a. Memiliki hak cipta CDb. Kegiatan belajar dapat menjadi kurang efektifb. 5. Media Audio Visual Media audio visual memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya Kelebihan a. Memperjelas penyampaian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata, tertulis atau lisan. Kekurangan a. Lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal sehingga hanya dapat dipahami oleh pembelajar atau siswa yang mempunyai tingkat penguasaan kata dan bahasa yang baik .
Disamping kelebihan yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan promosi melalui Twitter, berikut ini adalah beberapa kekurangan yang juga bisa dialami. Hashtag yang Terbatas Ketika Anda mengiklankan produk melalui media sosial, maka strategi yang bisa digunakan adalah pemberian hashtag dengan tujuan memudahkan audiens saat melakukan pencarian.
Ada beberapa jenis Media Pembelajaran, yaitu 1. Media audio antara lain radio, alat perekam pita magnetic dan laboratorium bahasa. 2. Media proyeksi antara lain film bingkai, proyektor transparasi dan proyektor tak tembus pandang. 3. Media tiga dimensi 3D. 4. Media berbasis manusia. 5. Media visual. 6. Media audio-visual. 7. Media komputer. 8. Media cetak. Kelebihan dan Kekurangan Jenis-jenis Media Pembelajaran 1. Media Audio Radio Kelebihannya – Dapat memusatkan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian.[1] – Harga relatif murah. – Sifatnya mudah dipindahkan. – Bisa mengatasi masalah waktu jika digunakan bersama-sama. – Dapat mengembangkan daya imajinasi anak. – Dapat merangsang partisipasi aktif. – Dapat memusatkan perhatian siswa. Kekurangannya – Sifat komunikasinya satu arah. – Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tidak dapat mengontrol. – Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Alat perekam pita magnetic Kelebihannya – Memiliki fungsi ganda yang efektif untuk merekam menampilkan rekaman dan menghapusnya. – Pita rekam dapat diputar berulang-ulang. – Rekaman dapat dihapus secara otomatis. – Pita rekam dapat digunakan sesuai jadwal yang ada. – Program kaset memberikan efisiensi dalam pembelajaran bahasa. Kekurangannya – Daya jangkau terbatas. – Dari segi biaya pengadaan bila untuk sasaran yang banyak menjadi lebih mahal. Laboratorium bahasa Kelebihannya – Untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran. Kekurangannya – Pengadaan laboratorium bahasa cenderung memakan banyak baiaya. 2. Media Proyeksi Film Bingkai Kelebihannya – Materi yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara bersamaan. – Perhatian anak dapat dipusatkan pada objek tertentu. – Fungsi berpikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas. – Film bingkai berada di bawah kontrol Guru. – Penyimpanannya mudah. – Film bingkai dapat mengatasi keterbatasan ruang. – Film bingkai adalah media yang relatif sederhana. Kekurangannya – Karena bersifat lepas, maka film bingkai lebih mudah hilang. – Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam. – Memerlukan ruang yang gelap. Proyeksi Transparansi Kelebihannya – Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang. – Dapat menjangkau kelompok yang besar. – Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas. – Transparansi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru baik yang dibuat secara manual maupun yang lainnya. – Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna. – Dapat disimpan dan digunakan berulang kali. Kekurangannya – Fasilitas OHP harus tersedia. – Listrik pada ruang atau lokasi harus tersedia. – Tanpa layar yang dapat dimiringkan sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapesium. – Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan. Proyeksi Tak Tembus Pandang Kelebihannya – Bisa langsung memproyeksikan pesan yang ada di buku, koran, majalah, foto, bahkan cetak lainnya. Kekurangannya – Harus digunakan pada ruangan yang gelap.[2] 3. Media Tiga Dimensi 3D. Kelebihannya – Siswa seakan-akan melihat benda yang nyata dengan media 3D. – Menimbulkan ketertarika siswa untuk berpikir dan menyeledikinya. – Pembelajaran akan berjalan dengan lebih sempurna karena siswa dapat belajar langsung dengan menggunakan bahan-bahan replika atau mirip dengan aslinya. – Siswa dapat memahami tentang sifat bentuk serta pergerakan suatu benda itu dengan baik. – Memberi pengalaman tentang keadaan sebenarnya sesuai banda atau bahan itu. – Menggalakkan murid membuat kajian lebih lanjut mengenai pembelajaran melalui media. – Memberi lebih banyak peluang kepada murid berinteraksi diantara satu sama lain. Kekurangannya – Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan banyak waktu. – Membutuhkan keterampilan dalam pembuatannya. – Siswa tidak akan memahami jika bentuk 3D tidak sama dengan nyatanya. – Terbentur alat untuk membuat media 3D.[3] 4. Media Berbasis Manusia Kelebihannya – Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan terdahulu. – Membantu siswa membentuk dan menginternalisasi representasi masalah atau tugas. – Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan pengalaman yang lalu yang berisikan masalah yang serupa. – Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi.[4] Kekurangannya – Membuat siswa menjadi lebih cepat bosan. – Tidak efektif penyampaiannya jika terlalu banyak audiens. – Penyampain materi tidak akan dipahami oleh siswa jika suara tidak terdengar. 5. Media Visual Kelebihannya – Meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran.. – Memungkinkan terjadinya proses pengajaran yang lebih mudah dan cepat.[5] – Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. – Dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Kekurangannya – Memerlukan pengamatan yang ekstra hati-hati.[6] – Pesan atau informasi yang panjang/rumit mengharuskan untuk membagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami. – Perlu adanya keterpaduan yang mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual sehingga ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. 6. Media Audio-Visual Kelebihannya – Menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa. – Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.[7] – Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik karena dua unsur media, yaitu audio dan visual.[8] Kekurangannya – Terlalu menekankan pada penguasaan materi daripada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran.[9] 7. Media Komputer Kelebihannya – Sebagai peranan supervisi dan meringankan beban pendidik terhadap berbagai tanggug jawab managerial yang memakan waktu. – Memungkinkan siswa untuk belajar lebih lama dan dapat mengungkapkan berbagai kebutuhan khusus siswa.[10] – Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih efektif dengan cara yang lebih individual tidak pernah lupa, tidak pernah bosan sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan. – Komuter dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dan melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi. hal ini karena tersedianya animasi grafik warna dan musik dalam komputer sehingga dapat menambah realisme. – Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajara siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. – Dapat berhubungan dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disc video tape dan lain-lain Kekurangannya – Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun murah namun pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal. – Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer. – Keragaman model komputer hardware sering menyebabkan program software yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya.[11] 8. Media Cetak Kelebihannya – Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu. – Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis. – Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format verbal dan visual. – Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah. Kekurangannya – Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan. – Biaya pencetakan akan mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto yang berwarna-warni. – Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan. – Jika tidak dirawat dengan baik media cetakan cepat rusak atau hilang.[12] Share the Post
Menambahwawasan pelajaran sesuai dengan perkembangan zaman. 4. Mengikuti teknologi dan segala perkembangan zaman yang terjadi. 5. Menjadi tempat pembelajaran agar bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan murid-muridnya. B. Keunggulan dan Kelemahan Internet sebagai Media Pembelajaran. 1) Keunggulan Internet sebagai Media Pembelajaran.
Kelebihan dan Kekurangan Jenis-jenis Media Pembelajaran Penggunaan teknologi seperti media pembelajaran di dalam proses pembelajaran tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Dalam penggunaan media tersebut, kita sebagai gurulah yang harus bijak dalam memaksimalkan kelebihan dan meminimalkan kekurangannya 1. Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran yaitu Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya. Kekurangan alat peraga yaitu Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan Perlu kesediaan berkorban secara materiil 2. Media pembelajaran berupa Display Media display adalah suatu alat yang digunakan untuk mempertunjukan contoh-contoh pekerjaan siswa,gambar-gambar, kartun, poster-poster dan objek tiga dimensi yang kecil atau materi belajar lainnya. Kelebihan media display Dapat diletakkan dengan mudah dikelas atau di ruang-ruang sekolah Harganya relatif murah Dapat dikembangkan sendiri oleh guru yang memiliki bakat seni dan dapat dikembangkan hampir semua mata pelajaran Display yang bagus mampu menarik perhatian siswa, merangsang minat Mampu memperjelas arti dan mampu memperjelas informasi yang kompleks Kekurangan media display Terlalu kecil untuk di manfaatkan dalam proses pembelajaran, kecuali yang telah dirancang khusus untuk keperluan itu Jenis bahan ajar display merupakan media diam, sehingga tidak cocok untuk mengajarkan hal-hal yang diperkaitan dengan gerak 3. Penggunaan media OHP dalam dunia pendidikan Kelebihannya, antara lain Bersifat konkrit. OHP dapat merangsang indera mata siswa disamping indra telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit. Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat. Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak didalam waktu yang relatif singkat, karena telaj dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan teknik berlapis. Dapat digunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila akan diperlukan lagi. Dapat dipindah dari satu kelas kekelas lainnya. Tidak menyebabkan tangan kotor. Mudah digunakan karena sederhana. Dapat digunakan dengan jumlah siswa yang banyak. Kelemahan OHP Efektifitas penyajian OHP tergantung pada penyaji. OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri. Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan karena harus dipindahkan dahulu kebahan transparan. Kadang-kadang ada bagian yang tak bisa diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP. 4. Media Pembelajaran Berupa Komputer Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Lebih dari itu, komputer memilikikemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan komputer Sebagai peranan supervisi dan meringankan beban pendidikan terhadap berbagai tanggung jawab managerial yang memkan waktu. Memungkinkan siswa untuk belajar lebih lama dan dapat mengungkapkan berbagai kebutuhan khusus siswa. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lambat menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih efektif dengan cara yang lebih individual tidak lupa, tidak pernah bosan, sngat sabar dalam menginstruksi seperti yang di inginkan progran yang digunakan Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dan melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi Kelemahan komputer Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun namun pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan ketrampilan tentang komputer. Keragaman model komputerhardware sering menyebabkan program software yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya. sumber
AMacam-Macam Media Pembelajaran Dan Karakteristiknya. Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang melliputi pesan, orang, dan peralatan. Menurut syaifulbahri djamarah dan aswan zain,media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat mahasiswa jurusan sejarah tentang kelemahan dan kelebihan media film sebagai media pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan teknik survei, populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan sejarah yang berjumlah 325 orang. Sebagai sample diambil 50 orang dengan cara simple random sampling. Sumber data penelitian menggunakan angket. Teknik analisa data menggunakan deskritif kuantitatif yang diperjelas dengan frekuensi dan prosentase. Ternyata media film sebagai media pembelajaran sejarah menurut pendapat mahasiswa lebih banyak memiliki kelebihan daripada kelemahannya. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Film sebagai media pembelajaran memiliki daya tarik tersendiri. Dengan menonton film dapat membangun imajinasi dari film yang ditonton Husmiati, 2017. Hal tersebut berlaku pula untuk film sejarah. ...... Media film dapat membuat kegiatan pembelajaran menjadi menarik, dan variatif. Karena film dapat membawa siswa sebagai penonton berimajinasi sesuai dengan tema cerita dan jiwa zamannya Husmiati, 2017. Selain itu, media film juga dapat menarik minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan meningkatkan keterampilan serta kemampuan siswa dalam berbagai aspek Rahmatullah, 2011. ...This article aims to evaluate the influence of the use of historical movies as a learning medium on students' critical thinking abilities. The historical movie used in this study is Guru Bangsa Tjokroaminoto. This research is a pre-experimental quantitative study with one-group pretest-posttest design. The samples in this study were 30 students of X MIPA A2 3rd Senior High School Malang. Wilcoxon test results showed improvements and differences in students' critical thinking ability. Students' critical thinking ability increased by 26% with an average of to 90,67. It can be concluded that use of the Guru Bangsa Tjokroaminoto movie as a learning medium has an influence on improving students' critical thinking skill. Artikel ini memiliki tujuan untuk menjelaskan adanya pengaruh penggunaan film sejarah sebagai media pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Film sejarah yang digunakan pada penelitian ini yaitu film Guru bangsa Tjokroaminoto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pra-eksperimen dengan desain one-group pretest-post-test design. Sampel dalam penelitian ini yaitu 30 siswa kelas X MIPA A2 SMA Negeri 3 Malang. Dari hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan dan perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 26% dengan rata-rata dari 67,33 menjadi 90,67. Dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan film Guru bangsa Tjokroaminoto sebagai media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.... Serta hasil uji N-Gain menyatakan adanya peningkatan membaca permulaan siswa kelas I di sekolah dasar dengan persentase 75,10% dengan kategori efektif Afandi, 2015. Dikarenakan materi yang disajikan dalam game edukasi dikemas semenarik mungkin, siswa dapat belajar sambil berlatih dengan menggunakan media game edukasi berbasis kearifan lokal Husmiati, 2010. ...Linaria Arofatul Ilmi Uswatun KhasanahIzza Eka NingrumMochammad Miftachul HudaSiswa sekolah dasar dituntut memiliki keterampilan membaca yang baik, namun kemampuan membaca permulaan siswa Sekolah Dasar masih tergolong rendah. Pengembangan media game edukasi berbasis kearifan lokal dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa Sekolah Dasar kelas I. Media game edukasi berbasis kearifan lokal dikembangkan dengan metode ADDIE yang terdiri dari analyze, design, development, implementation dan evaluation. Hasilnya, media game edukasi berbasis kearifan lokal dapat dilihat dari hasil validitas yang diperoleh dari dua pakar dan hasil keefektifan dari aktivitas dan respon siswa yang menyatakan media game edukasi sangat valid untuk bisa digunakan oleh siswa di sekolah dasar dengan dibuktikan dengan uji coba tebatas dan uji coba lapangan, yang dilakukan untuk mengukur respon siswa terhadap penggunaan media game edukasi berbasis kearifan lokal dengan hasil yang sangat baik serta dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan yang dibuktikan melalui hasil uji-t uji-t 0,034 < 0,05. Hasil uji N-Gain menyatakan adanya peningkatan membaca permulaan siswa kelas I di sekolah dasar dengan persentase 75,10% dengan kategori efektif. Secara keseluruhan disimpulkan bahwa media game edukasi berbasis kearifan lokal dinyatakan layak digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa.... Potensi film sebagai media pendidikan ini dibuktikan dalam berbagai penelitian terkait penggunaan film dalam proses pembelajaran. Dalam berbagai eksperimen pembelajaran ditunjukkan bahwa penggunaan film dapat meningkatkan kemampuan mengelola informasi, mempermudah pemahaman sejarah, menyajikan materi ajar lebih konkret, membantu melatih kemampuan berpikir, dan meningkatkan hasil belajar Husmiati, 2010;Susanto et al., 2021;Widiani et al., 2018. ... Heri SusantoSariyatun SariyatunDjono DjonoFilm dengan setting sejarah selain sebagai media hiburan juga memiliki potensi untuk pembelajaran sejarah, akan tetapi belum banyak pengajar sejarah yang memanfaatkan film untuk media pembelajaran sejarah. Telaah ini bertujuan menganalisis kelayakan film Perang Banjar sebagai media edutainment. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana subjek penelitian adalah pakar sejarah Banjar dan praktisi pembelajaran sejarah. Desain penelitian ini berbentuk studi kasus terkait sejarah perang Banjar yang ditampilkan dalam film. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan angket dengan responden pakar sejarah Banjar dan kreator film Perang Banjar, serta analisis konten film. Untuk menjamin kualitas instrumen dilakukan dengan kredibilitas dan transferability. Kredibilitas data diuji menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Model Spradley digunakan dalam analisis penelitian ini, yaitu; analisis aspek domain, aspek taksonomi, aspek komponensial, dan aspek tema kultural. Berdasarkan hasil analisis, hasil penelitian diketahui; 1 aspek faktual menunjukkan persesuaian dengan karya historiografi Banjar terkait meskipun terdapat beberapa kekurangan faktual, 2 kronologi cerita film relevan dengan setting historisnya, 3 kesesuaian periodisasi, secara keseluruhan menunjukkan kesesuaian antara komponen artifact, mentifact, dan sosiofact sezaman, 4 aspek edutainment film ini memenuhi kriteria untuk dapat digunakan dalam pendidikan sejarah. Simpulan penelitian ini adalah, guru dapat menggunakan film perang Banjar sebagai media pembelajaran sejarah yang berbasis edutainment dengan menekankan pendekatan analisis faktual kepada peserta didik.... Hasil penelitian Husmiati Husmiati, 2010 tentang kelebihan dan kekurangan menggunakan film sebagai media pengajaran sejarah menunjukkan bahwa minat sebagian besar siswa belajar menggunakan media film. Mereka berpendapat bahwa dengan menonton film itu, mereka dapat melarikan diri dari kebosanan belajar situasi yang monoton. ...Youtube is one of the popular media used for preaching. This study aims to analyze the stretch of da'wah on YouTube as an effort to represent Islam and to develop a positive Islamic representation. They use descriptive qualitative methods using the theory of Nidzam al-Ukhuwwah Hasan al-Banna and Ting-Toome inter-cultural communication in building a positive model of Islam in the Maya world. The author found that the younger generation carried out da'wah's propagation through Youtube and positively, Islam was represented through this preaching. They also access YouTube more than any other media platform. Therefore, somebody can build positive content and opinions in developing Islamic representation. The two strategies found are content-creating and collaboration. Through this research, Islamic da'wah via Youtube can be encouraged and grown to become a reference media in exploring menjadi salah satu media populer yang digunakan untuk berdakwah. Penelitian ini bertujuan menganalisis geliat dakwah di YouTube sebagai upaya representasi Islam dan Pembangunan Representasi Islam yang Positif. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori Nidzam al-Ukhuwwah Hasan al-Banna dan komunikasi antar-budaya Ting-Toome dalam membangun representasi positif dari Islam di dunia Maya. Penulis menemukan bahwa Geliat dakwah dilakukan oleh generasi muda melalui Youtube dan Secara Positif Islam direpresentasikan melalui dakwah tersebut. Mereka juga mengakses YouTube lebih dari platform media lain. Konten dan opini positif dalam pengembangan representasi Islam dapat terbangun. Dua strategi yang ditemukan adalah content-creating dan collaboration. Melalui penelitian ini, dakwah Islam melalui Youtube dapat didorong dan dikembangkan sehingga menjadi salah satu media rujukan dalam mendalami Kunci Dakwah Islam, Komunikasi, Dunia Maya, Representasi Islam, YouTube... Proses belajar mengajar dengan menggunakan media ini menjadi bervariasi, menyenangkan, mudah dipahami, mampu merangsang imajinasi, mengkongkritkan peristiwa yang sebelumnya abstrak dalam waktu singkat dan dapat membawa peserta didik menembus ruang dan waktu. Hal ini dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar, terlebih tren pembelajaran dengan menggunakan teknologi digital yang terdapat pada unsur keterampilan abad 21 tengah diminati Husmiati, 2017. ...Dio Yulian SofansyahWith regard to content about the Japanese occupation in history lectures in universities, most of the available material is in textual form, especially in history textbooks. Meanwhile, there is an abundance of archival videos available about this topic that could be used as media or learning materials in classroom learning. This research aims to offer some ideas in using the propaganda films produced during the Japanese occupation as alternative learning material. By doing so, resources learners are expected to realize the teaching and learning process to be varied, fun, easy to understand, able to stimulate imagination, share events that previously abstract in a short time and can bring learners through space and time indirectly because the film media in accordance with the material, needs and objectives proses teaching and learning.... mengumpulkan ibu hamil dari setiap desa dan harus dengan bantuan dari kader dan bidan desa, pada saat kegiatan peneliti harus membawa infokus, laptop serta speaker untuk penunjang dalam melakukan promosi kesehatan sehingga menyebabkan peneliti kesusahan pada saat akan menuju ke tempat penelitian yang diharuskan membawa banyak tersebut sesuai dengan hasil penelitian Ariwibowo dan Parmin 2015, bahwa meskipun penggunaan media audio visual sudah mendapat respon yang baik dari responden dalam skala kecil dan besar dan media sangat layak digunakan, namun penggunaan media audio visual mengharuskan tersedianya alat-alat yang cukup banyak seperti proyektor, LCD dan laptop untuk dapat menggunakan media audio visual dengan baik dan lebih untuk menggunakan media audio visual dalam Tetapi, terlepas dari itu semua, media audio visual lebih banyak kelebihan dibandingkan dengan Berdasarkan hasil penelitian Fitatul2017, terdapat pengaruh pemberian promosi kesehatan antara media video dengan leaflet terhadap pengetahuan remaja tentang pernikahan dini yaitu terjadi peningkatan 20,45% pada video dan 13,47% pada leflet. ...... As the results Husmiati [14] about the advantages and disadvantages of using the movie as a medium of teaching a history shows that the interest of the most students learn to use the medium of films. They argue that by watching the movie, they were Able to escape from the tedium of monotonous learning of the situation. ...... Media audio visual terbagi dua bagian1 Media audio0visual statis,yaitu menyajikan audio visual yang tidak bergerak seperti film stripe 2 Media0audio0visual0dinamis , adalah menyajikan suatu pergerakan dalam0audio0visual yaitu televisi dan video pembelajaranAristiani, 2016. Media audio visual memiliki sebuah kelebihan di samping itu pun tidak luput ada kekurangan 1 dapat menampilkan sesuatu hal yang tidak mungkin 2 dapat di jelaskan secara rinci melalui video 4 menyajikan materi yang lebih menarik Husmiati, 2010 ,Kekurangan media audio visual adalah 1 perlunya tenaga mekanik untuk menangani apabila ada kendala 2 biaya yang tidak murah 3 perlunya sarana dan prasarana yang mendukung. Fitria, 2014. ...... The results [10] about the advantages and disadvantages of using the film as a medium of teaching a history shows that most students are interested to learn using the medium of film. They argue that by watching the film, they were able to escape from the medium of monotonous learning of the situation. ...... Based on the survey results as well as refer to results of research Husmiati [15] [16], it can be concluded that the use of film as a means of learning and the preservation of local wisdom has several advantages, including the following. a. Make the learning of local wisdom Minangkabau more interesting and varied. ... Haris FirmansyahAstrini Eka PutriSri MaharaniTujuan penelitian ini adalah 1 untuk mengetahui bagaimana fungsi dan manfaat film documenter dalam pembelajaran sejarah, dan 2 untuk mengetahui bagaimana upaya guru dalam memanfaatkan film documenter sebagai media pembelajaran sejarah. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode kualitafif deskriptif. Penelitian ini lakukan di SMA N 1 Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber informan dalam penelitian ini yakni guru sejarah dan peserta didik kelas XI SMA 1 Rasau Jaya. Hasil Penelitian ini sebagai berikut 1 film documenter memiliki fungsi dan manfaat membantu guru sejarah dalam menyampaikan materi pembelajarannya, karena film dokumenter yang bertemakan sejarah berisikan fakta dan data sejarah sehingga materi yang disampaikan lebih mudah diterima oleh peserta didik, selain itu pemanfaatan film documenter memiliki manfaat bagi guru dan peserta didik. Pertama bagi guru, untuk membantu guru dalam mengembangkan kreativitas dan produktivitasnya sebagai pendidik serta memberikan penlaian terhadap peserta didiknya dalam memahami persitiwa sejarah. Kedua Bagi peserta didik, dapat menambah motivasi serta minat belajar setiap peserta didik dalam belajar sejarh, dan 2 Dalam pemanfaatan film documenter guru guru harus membuat perencanaan pembelajaran dan menyiapakm film dokumneter yang sesuai dengan materi pemabahsan. Pada tahap pelaksaannya guru sebelum sebelum menayangkan film dokumenternya guru terlebih dahulu menjelaskan isi materi yang akan dibahas secara singkat, memebentuk peserta didik dalam beberapa kelompok, menjelaskan kewajiban yang harus dikerjakan setiap kelompok, menyampaikan arahan kepada perserta didik agar memperhatikan isi film yang ditayangkan, dan meberikan beberapa pertanyaan terkait dengan film yang akan disampaikanLinda RobaniatunAgus Gunawan Arrofa AcestaMasalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pelajaran IPS yang masih rendah. Karena masih kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa jenuh dan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar posttest siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran film dokumenter dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran komik dan perbedaan peningkatan hasil belajar gain siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran komik dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran film dokumenter pada pelajaran IPS Kelas V SD Negeri Pajambon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain non-equivalent group pretestt-posttestt design, yang dilakukan di SD Negeri Pajambon. Dengan sampel yang terdiri dari kelas VA sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 20 orang dan VB sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 23 orang. Hasil penelitian dengan pengujian secara statistik menunjukan terdapat perbedaan hasil belajar posttest siswa, maka penggunaan media film dokumenter lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan media komik. Sedangkan hasil perhitungan uji-t gain menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa, maka terdapat peningkatan gain hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan menggunakan media komik dan pembelajaran dengan menggunakan media film dokumenter. Hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran film dokumenter dapat meningkatkan hasil belajar Kunci hasil belajar; IPS; media film dokumenterResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.
KELEBIHANDAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH. Author: Dita Estu Permanen Label:: A. KELEBIHAN. · Guru dan murid tidak perlu bertatap muka secara langsung dalam ruang kelas, karena yang digunakan adalah fasilitas komputer yang dihubungkan dengan internet, · Tidak terbatas waktu atau pembelajaran dapat ditentukan kapan saja waktu untuk
Pembahasan mengenai media pembelajaran berikut ini ditujukan para praktisi maupun calon praktisi pendidikan, seperti guru, dosen, instruktur, tutor, dan mahasiswa yang berkeinginan mendalami lebih mendalam seluk beluk tentang media pembelajaran. Dengan uraian yang disusun sedemikian rupa dilengkapi dengan inovasi penggunaan media pembelajaran terkini, diharapkan ulasan ini bisa menjadi salah satu bahan rujukan tambahan mengenai media pembelajaran bagi tulisan-tulisan yang telah terbit di situs lainnya. Semoga Bermanfaat. Pengertian Media Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai media pembelajaran, baiklah kita simak dulu pengertiannya. Kata “media” berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa di antaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru Schram, 1982. National Education Asociation NEA memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Asociation of Education Comunication Technology AECT memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar Miarso, 1989. Menurut Heinich, 1993 media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver. Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak printed materials, komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan messages dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode methods. Media Pembelajaran Menurut Para Ahli Selain pengertian media yang telah diuraikan di atas, masih terdapat pengertian lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Coba Anda perhatikan beberapa pengertian media pembelajaran berikut ini. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran Schramm, 1982. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya. Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras hardware dan unsur pesan yang dibawanya message/software. Dengan demikian perlu sekali Anda camkan, media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut. Perangkat lunak software adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan perangkat keras hardware adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya perhatikan contoh sederhana berikut ini Pesawat televisi yang tidak mengandung pesan/bahan ajar belum bisa disebut media pembelajaran, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat disebut sebagai media pembelajaran maka pesawat televisi tersebut harus mengandung informasi atau pesan atau bahan ajar yang akan disampaikan. Ada pengecualian, apabila Anda misalnya saja menggunakan pesawat televisi sebagai alat peraga untuk menerangkan tentang komponen komponen yang ada dalam pesawat televisi dan cara kerjanya, maka pesawat televisi yang Anda gunakan tersebut dapat berfungsi sebagai media pembelajaran. Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa a media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, b materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, c tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaran. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran. Sejarah Media Pembelajaran Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu yang dipergunakan oleh seorang guru untuk menerang kan pelajaran. Alat bantu yang mula mula digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapa memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Kemudian dengan berkembangnya teknologi khususnya teknologi audio, pada pertengahan abad ke 20 lahirlah ala bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman yang kongkrit untuk menghindar verbalisme. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai ala bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan media, sehingga fungsi media selain sebagai alat bantu juga berfungsi sebagai penyalur pesan. Kemudian dengan masuknya pengaruh teori tingkah laku dari Skinner, mulai tahun 1960 tujuan belajar bergeser ke arah perubahan tingkah laku belajar siswa, karena menurut teori ini membelajarkan orang adalah merubah tingkah lakunya. Pembelajaran terprogram pengajaran berprogram adalah merupakan produk dari aliran Skinner ini. Pada tahun 1965 pengaruh pendekatan sistem mulai memasuki khazanah pendidikan dan pembelajaran. Hal tersebut mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Perencanaan dan pengembangan pembelajaran dilaksanakan secara sistemik berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta di arahkan kepada perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari sini kemudian berkembang suatu konsep pendekatan sistem, dan memanfaatkan media. Perkembangan media pembelajaran memang mengikuti perkembangan teknologi pendidikan. Hakikat Media Pembelajaran Apabila ditelaah lebih lanjut, berkembangnya paradigma dalam teknologi pendidikan mempengaruhi perkembangan media pembelajaran, adalah sebagai berikut Dalam paradigma pertama, media pembelajaran sama dengan alat peraga audio visual yang dipakai oleh instruktur untuk melaksanakan tugasnya. Dalam paradigma kedua, media dipandang sebagai sesuatu yang dikembangkan secara sistemik serta berpegang kepada kaidah komunikasi. Dalam paradigma ketiga, media dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran dan karena itu menghendaki adanya perubahan pada komponen komponen lain dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran, dalam paradigma keempat, lebih dipandang sebagai salah satu sumber yang dengan sengaja dan bertujuan dikembangkan dan atau dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Kita sekarang berada dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang singkat. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, walaupun dalam derajat yang berbeda beda. Di negara negara yang telah maju media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu juga. Bahkan seorang arsitek Amerika terkemuka, Buckminster Fuller dalam Haney & Ulmer, menyatakan bahwa media adalah orang tua ketiga guru adalah orang tua kedua. Di Indonesia kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak, dengan telah diudarakannya oleh pihak swasta “Televisi Pendidikan” mulai tahun 1991, yang disiarkan ke seluruh pelosok tanah air. Dengan konsepsi yang makin mantap, fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian seorang guru dapat memusatkan tugasnya pada aspek aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan taksonomi ini akan digunakan taksonomi yang dikemukakan oleh Haney dan Ulmer 1981. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara di antaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi. rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh. ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini. Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan overhead transparansi OHT digolongkan sebagai alat bantu saja. karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi di sini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya. Selain alat-alat pembelajaran yang sederhana, masih ada beberapa teknik atau sistem pembelajaran yang sedemikian kompleks, sehingga jauh melebihi pengertian media yang biasa kita gunakan. Sebagai contoh, simulator, pengajaran dengan bantuan komputer, mesin pembelajaran, dan permainan pendidikan. Oleh karena itu untuk mengembangkan suatu sistem klasifikasi yang dapat mencakup berbagai macam sarana komunikasi, kita harus menggunakan pandangan yang luas mengenai pengertian media, yaitu dengan memasukkan segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang instruktur untuk meningkatkan pembelajaran. Kita ingin mengembangkan pandangan bahwa tidak ada satu cara pun yang baku dalam pembelajaran dan ingin mendorong para instruktur agar menganggap berbagai bentuk media itu sebagai pilihan pilihan untuk digunakan dalam meningkatkan kegiatan belajar. Memang, seringkali media hanya digunakan untuk membantu menghidupkan keterangan yang diberikan oleh seorang instruktur. Akan tetapi diharapkan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, pemanfaatan media oleh instruktur/guru tersebut akan lebih imajinatif dan lebih bermanfaat bagi para siswa. Untuk keperluan pengklasifikasian media itu, pertama tama harus diketahui “Sifat umum apa yang dimiliki oleh berbagai media seperti buku, slide, rekaman audio, yang orang mengenali benda benda tersebut sebagai bentuk media?” jawabannya terletak pada fungsinya, yaitu apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Semuanya menyampaikan pesan yang disusun ke dalam bentuk informasi audio visual yang dasar ataupun lebih. Menurut Rudy Brezt ada lima bentuk dasar informasi, yaitu gambar, cetakan, grafik garis, suara, dan gerakan. Karena masing masing mewakili bentuk penyampaian informasi yang berbeda beda, kita akan menyebutnya sebagai bentuk penyajian. Istilah ini diberikan oleh Donald T. Tosti dan John R. Ball. Karena itu semua media yang menyampaikan pesan melalui bentuk bentuk ini akan disebut media penyaji. Media penyaji meliputi sebagian besar media yang populer, dan merupakan salah satu dari kategori pokok media yang sedang kita bahas. Di samping itu masih ada dua kategori pokok lain untuk menjaring semua sarana yang bermanfaat bagi seorang instruktur. yang akan dijelaskan kemudian. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan. bagaimana suara dan atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Kita akan keempat cara ini sebagai cara penyajian dari sebuah media. Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam. kelompok kedua; media proyeksi diam, kelompok ketiga; media audio, kelompok keempat; media audio, kelompok kelima; media gambar hidup/film, kelompok keenam; media televisi, dan kelompok ketujuh; multi media. Perlu kita ingat bahwa masih ada media lain yang tidak termasuk media pembelajaran, yaitu media objek dan media pembelajaran interaktif. Media Pembelajaran Grafis, Bahan Cetak, dan Gambar Diam 1. Media Grafis Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata kata, kalimat, angka angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Yang termasuk media grafis antara lain Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis garis simbol. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses. perkembangan, atau hubungan hubungan penting. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian bagian pokok dari suatu bentuk gambar. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar gambar atau tulisan tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya. Kelebihan Media Grafis Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan. Dapat dilengkapi dengan warna warna sehingga lebih menarik perhatian siswa. Pembuatannya mudah dan harganya murah. Kelemahan Media Grafis Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks Penyajian pesan hanya berupa unsur visual. 2. Media Bahan Cetak Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya melalui huruf dan gambar gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan sequence dan ruang lingkup scope GBPP tiap bidang studi tertentu. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa. lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja. lembaran tes. dan kunci lembaran tes. Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran. pertanyaan, dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain. Kelebihan Media Bahan Cetak Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna. Perbaikan/revisi mudah dilakukan. Kelemahan Media Bahan Cetak Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya. Apabila jilid dan kertasnya jelek. bahan cetak akan mudah rusak dan sobek. 3. Media Gambar Diam Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto. Kelebihan Media Gambar Diam Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya. Pembuatannya mudah dan harganya murah. Kelemahan Media Gambar Diam Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi. Media Pembelajaran Proyeksi Diam Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, di mana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis media pembelajaran ini di antaranya adalah OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan Film strip. 1. Media OHP dan OHT OHT Overhead Transparency adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP Overhead Projector. OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 x 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT. yaitu Write on film plastik transparansi. yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol. PPC transparency film PPC = Plain Paper Copier, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photo copy. Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP Overhead Projector adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable. OHP Portable. yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas. Kelebihan Media OHT/OHP Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna warna yang menarik. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat. Program OHT dapat digunakan berulang ulang. Kelemahan Media OHT/OHP Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP. Urutan OHT mudah kacau. karena merupakan urutan yang lepas. 2. Media Opaque Projektor Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media pembelajaran yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projector biasanya dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape recorder. Kelebihan dan kelemahan media opaque projector ini hampir mirip dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media Slide. Oleh karena opaque projector dengan segala karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide Projector. 3. Media Slide Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/materi yang akan disampaikan. Kelebihan Media Slide Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara. Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah. Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil. Kelemahan Media Slide Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang. Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar. Hanya dapat menyajikan gambar yang diam geraknya terbatas walaupun dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor. 4. Media Filmstrip Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam. yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan merupakan gelang, di mana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu. Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan pantang 100 sampai dengan 130 cm. Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus. Media Pembelajaran Audio Media pembelajaran audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang lambang auditif yang berupa kata kata, musik, dan sound effect. Jenis media audio ini di antaranya 1. Media Radio Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan penyiar secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat microfon yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik dan penerima pesan pendengar menerima pesan atau informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa mendengarkannya di kelas kelas. Kelebihan Media Radio Memiliki variasi program yang cukup banyak. Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya. Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa. Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak. Harganya relatif murah. Kelemahan Media Radio Sifat komunikasinya hanya satu arah one way communication. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual. 2. Media Alat Perekam Pita Magnetik Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarannya. Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik Pita rekaman dapat di putar berulang ulang sesuai dengan kebutuhan siswa. Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali. Mengembangkan daya imajinasi siswa. Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa. Penggandaan programnya sangat mudah. Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik Daya jangkauannya terbatas. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio. Media Pembelajaran Audio Visual Diam Media pembelajaran audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerakan Jenis media pembelajaran ini antara lain media sound slide slide suara, film strip bersuara, dan halaman bersuara. Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam. Media Pembelajaran Film Motion Pictures Film disebut juga gambar hidup motion pictures, yaitu serangkaian gambar diam still pictures yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya. Ada beberapa jenis film, di antaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan. Kelebihan Media Film Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Lebih realistis, dapat diulang ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa. Kelemahan Media Film Harga produksinya cukup mahal. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga. Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya. Memerlukan penggelapan ruangan. Media Pembelajaran Televisi Televisi adalah media pembelajaran yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak sama dengan film. Jenis media televisi di antaranya televisi terbuka open boardcast television, televisi siaran terbatas/TVST Cole Circuit Televirion/CCTV, dan video cassette recorder VCR. 1. Media Televisi Terbuka Media televisi terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi. Kelebihan Media Televisi Terbuka Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual. Jangkauan penyebarannya sangat luas. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa. Kelemahan Media Televisi Terbuka Programnya tidak dapat diulang ulang sesuai kebutuhan. Sifat komunikasinya hanya satu arah. Gambarnya relatif kecil. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik. 2. Media Televisi Siaran Terbatas TVST TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel bukan TV kabel. Dengan perkataan lain, kamera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan ruangan kelas. Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui intercom, kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas. 3. Media Video Cassette Recorder VCR Berbeda dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan media film, perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke layar. Secara umum. kelebihan media VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauan nya terbatas. Media Pembelajaran Multi Media Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image. Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas. Kelebihan Multi Media Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media. Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi. Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri. Kelemahan Multi Media Biayanya cukup mahal. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional. 1. Media Objek Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, bentuknya. beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya. dan sebagainya. Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya dan media objek pengganti. Dan media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media objek alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu objek alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan sebagainya. Sedangkan objek alami yang tidak hidup adalah batu batuan, kayu, air, dan sebagainya. Objek buatan, yaitu buatan manusia, contohnya gedung. mainan, jaringan transportasi dan sebagainya. Media cetak kelompok ke dua terdiri atas benda benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda benda yang sebenarnya. Obj ek-obj ek pengganti dikenal dengan sebutan replika, model. dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang sayap. Bentuk benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu benda, misalnya sistem pembakaran automobil. 2. Media Pembelajaran Interaktif Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah pro gram, misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator. laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi diantaranya yang berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi. Manfaat Media Pembelajaran Perolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh Kerucut Pengalaman Edgar Dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung di dalamnya. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. Secara umum media mempunyai kegunaan memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. memberi rangsangan yang sama, menyamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton. 1985 Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar Pembelajaran dapat lebih menarik Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan di manapun diperlukan Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan Peran guru berubahan ke arah yang positif Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan. tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan. dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi. Media pembelajaran meletakkan dasar dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme. Selain fungsi-fungsi sebagaimana telah diuraikan di atas, media pembelajaran ini juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin, dsb. bisa menggunakan media gambar atau bagan sederhana. Menghadirkan objek objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau program televisi tentang binatang binatang buas seperti harimau dan beruang, atau hewan-hewan lainnya seperti gajah, jerapah, dinosaurus, dsb. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, dsb. Atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil seperti bakteri. virus, semut, nyamuk, atau hewan/benda kecil lainnya. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan lambat slow motion dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan gerakan yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya kusumah dan lain-lain. Sumber Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2018. Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung CV Wacana Prima.
. 216 199 386 476 463 121 89 242
kelebihan dan kekurangan media pembelajaran